Blogger templates

Rabu, 29 Januari 2014

Wisata Pantai di Pesawaran

                  

Wisata pantai di Kabupaten Pesawaran sebagian besar berlokasi di Kecamatan Padangcermin. Objek-objek wisata itu diantaranya Pantai Ringgung, Pantai Mutun dan Pantai Klara (Kelapa Rapat). 

Dari pusat ibukota kabupaten, untuk menuju ke tempat-tempat tersebut pengunjung dapat melalui Desa Lempasing ke arah Way Ratai hingga mencapai tujuan desa setempat. 

Selain itu, jika dari pusat ibukota kabupaten, para pengunjung dapat pula melalui Kecamatan Gedong Tataan - Way Lima - Kedondong hingga ke tempat tujuan Kecamatan Padangcermin, lokasi dimana objek wisata ini berada.

Selain menawarkan keindahan panorama alam, untuk memanjakan pengunjung, pihak pengelola juga menyediakan sejumlah fasilitas. Fasilitas yang ada disini selain pondok-pondok peristirahatan, juga ada perahu, kano dan ban pelampung baik besar maupun kecil. 

Kondisi pesisir pantai yang berpasir putih dan masih alami mengundang pengunjung untuk mendatangi taman rekreasi pantai tersebut. Kegiatan yang bisa dilakukan disini diantaranya renang dan bersantai. Selain perorangan dan kelompok, tempat itu cocok pula untuk rekreasi keluarga. 

Pasir putih yang terhampar di pesisir pantai, kadang ditemukan berbagai jenis kelopak kerang kecil yang terdampar di pinggir laut. Pengunjung juga bisa melihat debit air laut di kala pagi, siang maupun sore hari dan menyaksikan matahari tenggelam di ufuk barat dari tempat ini pada sore harinya.

Pantainya yang berpasir putih dengan lautnya yang membiru membuat pengunjung tidak merasa ragu untuk mandi menceburkan diri dan berenang di laut. Jika wisatawan tidak ingin mandi maupun berenang di laut, pengunjung dapat duduk di pondok peristirahatan yang telah disediakan oleh pengelola pantai, atau berjalan-jalan di atas pasir putih di sekitar objek wisata. 

Di lokasi objek wisata ini tersedia pula aneka jajanan. Para pengunjung yang akan membeli makanan maupun minuman segar juga bisa langsung memperolehnya disini. Sejumlah pondok pedagang berada diantara pondok peristirahatan. Pengunjung dapat membeli maupun memesan jajanan yang diinginkan.

Sejumlah objek wisata pantai yang berlokasi di Kecamatan Padang Cermin tersebut menawarkan panorama pantai dengan pondok-pondok peristirahatan dipinggirnya. Pasir putih, debur ombak, pegunungan, bentangan laut dan pulau sekitarnya menjadi daya tarik bagi taman rekreasi tersebut.

kuliner khas pesawaran



Keripik nangka menjadi produk unggulan yang dipamerkan pada ajang berskala nasional tersebut. Keripik nangka yang merupakan ikon  Pesawaran ini memiliki kenikmatan rasa tersendiri.
Makanan khas Pesawaran itu disajikan dengan dua tipe. Yakni keripik nangka goreng dan keripik nangka oven. Karakteristik kedua keripik pun berbeda. Keripik nangka yang dioven memiliki rasa yang lebih manis. Bahan yang digunakan pun buah nangka yang sudah matang. Proses pengovenan berlangsung lama. Sehingga, produk ini memiliki kualitas yang baik.
Harga yang dibanderol untuk keripik nangka ini Rp12 ribu per bungkus dengan berat 130 gram. Tidak hanya harganya yang murah. Tapi juga rasanya memang lezat.
Selain keripik nangka, Pesawaran juga menawarkan keripik pisang spesial dengan aneka rasa. Harga yang dibanderol untuk semua jenis keripik mulai dari Rp12 ribu.
Beragam produk kerajinan pun dihadirkan di stan pameran Pesawaran. Seperti, kain sulaman, tenunan, dan bordiran. Harga berbagai jenis kain tersebut mulai Rp500 ribu–Rp2,5 juta.
Terdapat juga hiasan karya pengrajin Pesawaran. Di antaranya, lukisan dari pasir, asbak dari marmer, dan pernak-pernik hiasan rumah lainnya.
Staf Diskoperindag Pesawaran Linda menuturkan, semua produk yang dibawa merupakan buatan tangan dari pengrajin Pesawaran. ’’Mulai dari makanan, pakaian, hingga sulaman,’’ sebutnya kemarin.
Bagi Anda yang ingin melihat serta merasakan produk dari Pesawaran, segera kunjungi stannya di lantai 2 BKS. Jangan sampai terlewatkan. Sebab, pameran hanya berlangsung hingga 31 Januari 2012.

UDAYA KABUPATEN PESAWARAN


Etnis Lampung dikenal dengan sebutanUlun Lampung (orang Lampung) yang mendiami seluruh provinsi Lampung dan sebagian provinsi Sumatera Selatan. Hingga saat ini masyarakat adat Lampung ditopang oleh dua pilar adat yaitu Saibatin (Peminggir) dan Pepadun. Yang pertama kental dengan nilai aristokrat sementara yang kedua mengembangkan nilai demokratis.
Perbedaan yang mendasar dari kedua adat istiadat tersebut adalah status dan gelar seorang raja adat. Bagi adat Saibatin dalam setiap generasi kepemimpinan hanya mengenal satu orang raja adat yang bergelar Sultan. Hal tersebut sesuai dengan istilahnya yaitu Saibatin artinya satu batin atau satu orang junjungan. Seorang Saibatin adalah seorang sultan berdasarkan garis lurus sejak zaman kerajaan yang pernah ada di Lampung dahulu kala (Sai Batin Paksi).
Meski masyarakat adat Saibatin mengacu pada norma kesusilaan dan sistem sosial berdasarkan prinsip keserasian tetapi umumnya memiliki hubungan sosial terbuka terhadap sesama warga tanpa membedakan etnis maupun keturunan. Ikatan kekerabatannya didasarkan pada keturunan (ikatan darah), ikatan perkawinan, ikatan mewarei (persaudaraan), juga ikatan berdasarkan pengangkatan anak.
Ada ritual unik saat acara makan bersama yang dilakukan masyarakat adat Saibatin. Mereka yang berasal dari kalangan bangsawan adat maka akan makan di atas nampan yang dilapisi kain putih. Sementara itu orang biasa akan makan tanpa nampan meskipun pada dasarnya jenis makanan yang tersaji tidaklah jauh berbeda.
Falsafah hidup masyarakat hukum adat Lampung Saibatin adalah Piil Pesenggiriyang merupakan sumber motivasi agar setiap orang Lampung dinamis dalammemperjuangkan nilai-nilai hidup terhormat dan dihargai di tengah masyarakat. Kata Piil sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu "fiil" yang artinya perilaku, dan kata pesenggiri bermakna bermoral tinggi, berjiwa besar, tahu diri, serta tahu hak dan kewajiban.
Piil Pesenggiri meliputi beberapa elemen budaya yaitu pemberian gelar (juluk-adek), menjaga silaturahmi (nemui-nyimah),kekeluargaan dan sikap suka bergaul (nengah-nyappur)dan partisipasi serta solidaritas sosial (sakaisambayan)Falsafah hidup tersebut menjadi pedoman perilaku sekalilgus menjaga nama baik agar terhindar dari sikap dan perbuatan tercela.
Masyarakat Adat Saibatin seringkali juga dinamakan Lampung Pesisir karena sebagian besar berdomisili di sepanjang pantai timur, selatan dan barat Lampung. Beberapa wilayah adat tersebut adalah: Labuhan Maringgai, Pugung, Jabung, Way Jepara, Kalianda, Raja Basa, Teluk Betung, Padang Cermin, Cukuh Balak, Way Lima, Talang Padang, Kota Agung, Semaka, Suoh, Sekincau, Batu Brak, Belalau, Liwa, Pesisir Krui, Ranau, Martapura, Muara Dua, Kayu Agung. Selain itu ada pula Martapura, Muaradua di Komering Ulu, Kayu Agung, Tanjung Raja di Komering Ilir, Merpas di sebelah selatan Bengkulu serta Cikoneng di pantai barat Banten.
Untuk menyelami sistem adat dan budaya Saibatin maka Anda dapat mengunjungi salah satunya di Way Lima, tepatnya di Pasawaran. Salah satu jenis kesenian yang khas dapat Anda nikmati adalah tari sembah (sigeh penguten). Tarian ini sudah seperti tarian wajib ritual penyambutan dan memberikan penghormatan kepada tamu atau undangan yang datang pada acara hajatan adat (begawi), kunjungan tokoh masyarakat, dan lain-lain. Tarian ini biasanya diiringi dengan tabuhan tari melinting untuk menyambut kedatangan raja-raja. Kini tari sembah kerap kali ditampilkan dalam upacara adat pernikahan masyarakat Lampung.
Sementara itu tari melinting merupakan tarian dari keluarga Ratu Melinting yang pentaskan hanya pada saat acara gawi adat Keagungan Keratuan Melinting. Para penarinya dahulu hanya terbatas dimainkan putera dan puteri Ratu Melinting sendiri dan dilakukan di balai adat (Sesat). Penari wanita akan menggunakan siger melinting cadar warna merah dan putih, kebaya putih tanpa lengan, tapis melinting, rambut cemara panjang, kipas warna putih, gelang ruwi dan gelang kano. Sedangkan penari pria memakai kopiah emas melinting, baju dan jung sarat yang diselempangkan, baju teluk belanga, kain tuppal disarungkan, kipas warna merah, bulu seretei, sesapur handak putih, bunga pandan, dan celana panjang putih.
Kini tarian tersebut dikembangkan dan dimodifikasi. Fungsinya bergeser dari peragaan sakral menjadi tarian hiburan atau menjadi persembahan pada tamu agung yang berkunjung ke Lampung. Para penari wanita akan mengenakan busana dan aksesoris dengan siger melinting cakar kuningan, kebaya putih lengan panjang, tapis pepadun, rambut disanggul, kipas warna bebas, gelang rawi dan buah jukum.  Sementara itu penari putra memakai kopiah emas pepadun, baju teluk belanga, kain tapis, kipas warna bebas, dan bulu seretei.

Selasa, 28 Januari 2014

kerajinan di kabupaten pesawaran



banyak sekali kerajinan-kerajinan yang terdapat di kabupaten pesawaran, seperti marmer yang terdapat di Kecamatan Negerikaton. Kemudian tapis, sulaman usus. Kemudian kerajian batu, ukiran kayu, yang terdapat di Gedongtataan, Way Lima dan Punduhpidada.



pariwisata Pesawaran

Air Terjun Wiyono - Pesawaran





Air Terjun Wiyono
Bagi Anda yang berjiwa petualang, Air Terjun Wiyono bisa menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Wisata Air Terjun Wiyono terletak di Desa Wiyono, Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, lokasinya sekitar 30 kilometer dari Bandarlampung. Air terjun ini  kerap dikunjungi warga, khususnya pelajar yang melakukan perkemahan di sekitar air terjun itu. Tempat ini  adalah lokasi yang tidak terlalu jauh dari Bandar Lampung dan bisa menjadi tujuan wisata petualangan yang menarik untuk Anda sekeluarga.

Pemerintah Daerah, berencana mengembangkan potensi Wisata Alam Air Terjun Wiyono, berbasis komunitas, dengan dikelolanya objek wisata alam air terjun berbasis komunitas dapat meningkatkan daya tarik pariwisata dan melibatkan berbagai pihak di daerah tersebut. Berbasis komunitas, dimana semua pihak yang terkait harus memiliki kepedulian dan komitmen untuk melaksanakan pengembangan objek wisata alam ini.

Bagi para pecinta alam yang hobi berkemah, tempat ini sangat cocok dijadikan kawasan untuk berkemah. Sebab, keadaan alamnya masih sangat alami. Sejak dulu air terjun Wiyono sering dikunjungi masyarakat dari berbagai wilayah di Lampung. Umumnya, para pelajar yang sering mengunjungi air terjun ini dan sering mendirikan perkemahan di sekitar air terjun tersebut. Masyarakat berharap Pemkab Pesawaran dapat mempercepat pengembangan Potensi wisata alam tersebut sebagai tujuan wisata domistik .

Selain air terjun wiyono  ada juga air terjun dan dinding batu yang lokasinya berada Dusun Lubuk Bakak, Desa Padang Cermin, Kecamatan Padang Cermin. Air terjun dan dinding batu ini, memiliki nuansa yang tidak kalah menariknya untuk dikunjungi. Kondisi alamnya masih asri, dengan panorama hutan pegunungan diantara pemukiman penduduk.
Sesampainya di arah masuk lokasi objek wisata, pengunjung melewati perkampungan warga setempat. Ada jalan batu agak menanjak yang biasa digunakan warga. Jalan ini satu-satunya ruas jalan untuk bisa mencapai tujuan wisata ini.

Air terjun dan dinding batu di Lubuk Bakak tersebut merupakan aliran sungai yang bermuara dari hutan register diatasnya. Sepanjang sungai terdapat bebatuan dan pepohonan khas hutan tropis. Berbagai jenis hewan darat dan sungai sewaktu-waktu dapat di jumpai di sini.
Cela dinding batu itu tingginya mencapai puluhan meter, terbelah oleh aliran sungai yang terus mengalir diantara bebatuan pegunungan. Proses pembentukan dinding batu ini tidak ada warga setempat yang mengetahuinya. Sebab cela itu terbentuk sendirinya sebelum mereka menempati dusun tersebut. Namun diperkirakan, cela dinding batu terjadi akibat rekahan tanah pegunungan maupun arus air yang terus menerus mengalir.

Nah, jika anda datang ke Kabupaten Pesawaran bertanya tempat favorit, mereka pastilah mengatakan Kawasan Pantai yang airnya jernih, berpasir putih bersih, ke pulau-pulau kecil yang menawan, atau Panorama bawah laut yang indah, atau berbagai objek dan daya tarik Wisata Alam, salah satunya TAHURA Wan Abdul Rahman  dengan air terjunya sebagai ekowisata andalan Kabupaten Pesawaran menuju wisata dunia

sejaran pesawaran



Kabupaten Pesawaran adalah salah satu kabupaten di Provinsi LampungIndonesia. Kabupaten ini diresmikan pada tanggal 2 November 2007 berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Pesawaran. Semula kabupaten ini merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Selatan. Daerah ini kaya akan sumberdaya alam pertanian, perkebunan dan kehutanan. Secara umum memiliki iklim hujan tropis sebagaimana iklim Provinsi Lampung pada umumnya, curah hujan per tahun berkisar antara 2.264 mm sampai dengan 2.868 mm dan hari hujan antara 90 sampai dengan 176 hari/tahun.
Arus angin di Kabupaten Pesawaran bertiup dari Samudra Indonesia dengan kecepatan rata-rata 70 km/hari atau 5,83 km/jam. Sedangkan temperatur udara berkisar antara 26 °C sampai dengan 29 °C dan suhu rata-ratanya adalah 28 °C.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Pesawaran di Provinsi Lampung, maka wilayah administrasi Kabupaten Pesawaran mempunyai batas-batas sebagai berikut:
  • Utara : berbatasan dengan Kecamatan Kalirejo, Kecamatan Bangunrejo, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah;
  • Selatan : berbatasan dengan Teluk Lampung Kecamatan Kelumbayan dan Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus;
  • Timur : berbatasan dengan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, Kecamatan Kemiling dan Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung;
  • Barat : berbatasan dengan Kecamatan Adiluwih, Sukoharjo, Gadingrejo, dan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu.
Dengan posisi geografis yang demikian, maka Kabupaten Pesawaran merupakan daerah penyangga Ibukota Provinsi Lampung. Secara keseluruhan luas wilayah Kabupaten Pesawaran adalah 1.173,77 km2 atau 117.377 Ha dengan Kecamatan Padang Cermin sebagai kecamatan terluas, yaitu 31.763 Ha.
Dari luas keseluruhan Kabupaten Pesawaran tersebut, 13.121 Ha digunakan sebagai lahan sawah, sedangkan sisanya yaitu 104.256 Ha merupakan lahan bukan sawah dan lahan bukan pertanian. Jenis penggunaan lahan sawah yang terbanyak adalah irigasi tehnis dengan dua kali penanaman padi dalam setahun. Sedangkan jenis penggunaan lahan bukan sawah yang terbanyak adalah hutan negara.
Kabupaten Pesawaran terdiri atas 37 (tiga puluh tujuh) pulau. Tiga pulau yang terbesar adalah Pulau Legundi, Pulau Pahawang, dan Pulau Kelagian. Kabupaten Pesawaran juga mempunyai beberapa gunung yaitu Gunung Ratai di Kecamatan Padang Cermin dan yang tertinggi adalah Gunung Pesawaran di Kecamatan Kedondong dengan ketinggian 1.662 m. Sungai terpanjang di Kabupaten Pesawaran adalah Way Semah, dengan panjang 54 km dan daerah aliran seluas 135,0 km2. Sedangkan aliran sungai-sungai kecil diantaranya Way Penengahan, Way Kedondong, Way Kuripan, Way Tahala, Way Tabak, Way Awi, Way Padang Ratu, Way Ratai, dan lain-lain.
Kabupaten Pesawaran merupakan daratan dengan ketinggian dari permukaan laut yang bervariasi. Di Gedung Tataan sebagai pusat kota, misalnya, mempunyai tinggi 140,5 m dari permukaan laut.
 

Blogger news

Blogroll

kursor